Rabu, 20 Oktober 2010

"Tunggullah Rezeki Dari Datuk" (Open House)

oleh : DONNY

NEK DIAH, datang dari Marelan, sebuah kecamatan di sebelah utara Kota Medan. Usianya sekitar 75 tahun. Dia tinggal di rumah papan bersama seorang anak laki-laki yang sudah berkeluarga, yang tidak memiliki pekerjaan tetap. Dari Marelan, Nek Diah menaiki becak bermotor menuju Rumah Dinas Gubernur Sumatera Utara, H Syamsul Arifin SE, sendirian.

Pertanyaannya, ada apa di rumah dinas orang nomor satu di Sumatera Utara itu, sehingga Nek Diah jauh-jauh datang dari Kecamatan Medan Marelan? Jawabannya karena hari itu, Minggu, 12 September 2010, bertepatan H+3 Hari Raya Idul Fitri 1431 H, Gubernur Sumut H Syamsul Arifin SE, menggelar Open House, memberi kesempatan warga Sumatera Utara untuk bersilaturrahmi dengannya.

"Selain mau salaman, katanya ada bagi-bagi THR," kata Nek Diah, yang menunggu diluar gerbang rumah dinas yang terletak di Jalan Jenderal Sudirman itu, sejak pagi. 

Mungkin, "katanya ada bagi-bagi THR" itulah yang menjadi motivasi Nek Diah, datang. Tetapi sejauh manakah, istilah "Katanya ada bagi-bagi THR" itu bisa sampai ke Marelan. Padahal, belum tentu kehadiran Nek Diah di open house di rumah dinas Gubernur Sumatera Utara, mendapat cipratan rezeki dari yang bergelar Datuk Seri Lelawangsa itu.

Seperti hembusan angin, begitu cepatnya istilah "Katanya bagi-bagi THR" itu menyebar sehingga hari itu hampir ribuan orang berdatangan dari segala penjuru Sumatera Utara. Sang Datuk pun dengan santai menyambut para tamu yang mengenalnya dan belum tentu dia mengenal semua orang-orang itu. 

Dari wajah orang yang keluar dari gerbang rumah dinas Gubernur Sumut itu tampak ceria, berseri-seri termasuk Nek Diah. Mungkinkah istilah itu benar adanya?***