Rabu, 20 Oktober 2010

"Sendal Jepit dan Pistol Air"

oleh : DONNY

PAGI-pagi sekali, ketika sang surya belum menampakkan sinarnya, aku sudah terbangun dari tidur. Suara takbir berkumandang ke seantero Kampung Aur dari pengeras suara yang terpasang di leher kubah Masjid Jami'. Handuk kecil dililitkan dileherku, sebuah sabun mandi dan gosok gigi yang sudah diberi odol dipegang ditangan kanan.

"Tunggullah Rezeki Dari Datuk" (Open House)

oleh : DONNY

NEK DIAH, datang dari Marelan, sebuah kecamatan di sebelah utara Kota Medan. Usianya sekitar 75 tahun. Dia tinggal di rumah papan bersama seorang anak laki-laki yang sudah berkeluarga, yang tidak memiliki pekerjaan tetap. Dari Marelan, Nek Diah menaiki becak bermotor menuju Rumah Dinas Gubernur Sumatera Utara, H Syamsul Arifin SE, sendirian.

"Kenapa Takut" (Pejabat)

oleh : DONNY

TAHU Firaun? Raja Mesir yang mengaku dirinya Tuhan, lewat mimpi yang ditafsirkan oleh seorang ahli tafsir mimpi, langsung merasa takut. 

"Qurban" (catatan lama)

oleh: DONNY

SEHARI, sebelum esok Hari Raya Idul Adha, 12 Februari 2003, mungkin orang-orang Kampung Aur sibuk dengan aktivitasnya. Sibuk, ketika segelintir umat telah merayakannya sehari lebih cepat, sedangkan lainnya sibuk dengan pernak-pernik untuk esok. 

"Balon-Balon Panjang" (Jijik)

oleh : DONNY

KETIKA sore telah mencapai klimaks, tiga bocah berusia 6 tahun asyik bermain-main, di belakang sebuah gedung. Jendela gedung itu, berjeruji, daun pintunya terbuka lebar. 

"Pelacur Tua dan Sepatu Tebalnya"

oleh : DONNY

ENTAH siapa yang mencetuskan ide ini. Ketika persiapan penerbitan Tabloid Anak Tualang, untuk edisi entah keberapa, aku pun lupa, tapi sekitar tahun 1995, kami para redaktur yang juga jurnalisnya mendapat tugas peliputan tentang Pelacur Anak di Kota Medan.